ImamAl Ghazali ber kata, lalai adalah lawan dari ingat. Karena itu, barang siapa lalai dalam seluruh shalatnya, tidaklah mungkin ia mendirikan shalat untuk mengingat-Nya. Di sisi lain, Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau termasuk dalam golongan orang-orang lalai." (QS al-Araf: 205).
SHALAT merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Meninggalkannya akan membawa malapetaka bagi dirinya. Baik itu di dunia maupun di akhirat. Maka, sudah selayaknya jangan berani-berani kita meninggalkan kewajiban yang satu ini. Sebab, apa yang dikatakan oleh Allah dan Rasul-Nya sudah pasti akan terjadi. Memang kini banyak orang yang melaksanakan shalat. Namun, tak sedikit pula orang lalai dalam menjalankan shalatnya. Banyak orang shalat yang hanya untuk menggugurkan kewajiban saja, tanpa melihat sisi baik lainnya dari mengerjakan shalat. Padahal Allah SWT telah berfirman, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,” QS. Al-Ma’un 4-5. Lalu, siapakah mereka yang lalai dalam shalat itu? Al-Haafidz Ibnu Katsir rahimahullahu Allah SWT berkata, yang dimaksud orang-orang yang lalai dari shalatnya adalah 1. Orang tersebut menunda shalat dari awal waktunya sehingga selalu mengakhirkan sampai waktu yang terakhir. 2. Orang tersebut tidak melaksanakan rukun dan syarat shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 3. Orang tersebut tidak khusyu’ dalam shalat dan tidak merenungi makna bacaan shalat. Dan siapa saja yang memiliki salah satu dari ketiga sifat tersebut maka termasuk bagian dari ayat tersebut yakni termasuk orang-orang yang lalai dalam shalatnya. [] Sumber 1001 Siksa Alam Kubur/Karya Ust. Asan Sani ar Rafif/Penerbit Kunci Iman
ImamAl Ghazali juga berkata, lalai adalah lawan dari ingat. Karena itu, barang siapa lalai dalam mengerjakan shalatnya, tidaklah mungkin ia mendirikan shalat untuk mengingat-Nya. Di sisi lain, Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau termasuk dalam golongan orang-orang lalai." (QS al-Araf: 205).
loading... 10. Bimbang Mengenai Hal yang Diwajibkan dalam NiatPerkara kesepuluh yaitu bimbang mengenai hal yang diwajibkan dalam niat. Misalnya bimbang apakah yang diniatkan sholat Zuhur atau Ashar. Atau bimbang mengenai sebagian hal yang diwajibkan dalam Takbiratul Ihram. Misalnya bimbang apakah dia Takbiratul Ihram saat menghadap kiblat ataukah setelah berdiri?Bimbang mengenai syarat shalat juga membatalkan shalat, misalnya thaharah. Bimbang di atas membatalkan shalat bila waktunya lama menurut adat, yaitu waktu untuk membaca atau waktunya tidak lama, namun dia melakukan rukun fi’li atau gauli. Dengan demikian dapat diketahui, bila waktunya bimbang tidak lama dan tidak melakukan rukun sama sekali, yakni dia ingat segera, maka bimbang tidak apa-apa. 11. Memutuskan Rukun Fi'li Demi SunnahMemutuskan rukun fi'li demi sunnah. Misalnya, orang yang berdiri dari sujud kedua karena lupa tahiyat awal, kemudian dia kembali duduk untuk membaca tahiyat awal setelah dia bangkit dan bisa disebut berdiri. Hal ini membatalkan sholat jika dia tahu bahwa kembali itu haram dan sengaja. Maka shalatnya batal karena dia menambah duduk tanpa alasan. Lain halnya memutuskan rukun gauli demi sunat, misalnya memutuskan Al-Fatihah demi membaca ta'awwudz atau Iftitah, maka tidak haram dan hanya makruh. Apabila kembali karena lupa bahwa dia sedang shalat atau lupa haramnya kembali duduk, maka tidak batal shalatnya. Namun dia harus kembali berdiri segera bila ingat dan disunnahkan Sujud Sahwi karena hal itu membatalkan shalat bila disengaja. Demikian juga shalatnya tidak batal bila dia tidak tahu haramnya hal tersebut menurut pendapat yang rajih meskipun dia berbaur dengan ulama. Sebab masalah ini termasuk hal yang samar bagi orang awam. Bila seseorang lupa Qunut, lalu ingat saat sujud, maka batal shalatnya bila dia kembali berdiri untuk qunut. Apabila kembali qunut sebelum sempurna sujudnya, yaitu belum sempurna meletakkan ke tujuh anggota badan sujud, maka shalatnya tidak batal, sebab dia belum melakukan fardlu. 12. Tetap Melakukan Rukun Bila Yakin Belum MelakukannyaPerkara berikutnya yaitu tetap melakukan rukun bila yakin belum melakukan rukun sebelumnya atau bimbang apakah rukun itu telah dilakukan atau belum. Dengan syarat waktunya lama menurut adat, yaitu minimal thumakninah. Dia harus kembali untuk melakukan rukun yang dia yakini belum dilakukannya, terkecuali bila dia makmum yang tidak berniat mufaragah keluar dari jamaah, maka dia harus menambahkan satu rakaat setelah imamnya salam. Dia tidak boleh kembali untuk melakukan rukun tersebut, sebab dia harus mengikuti imamnya. Namun apabila yang belum dilakukan itu satu sujud atau thumakninahnya dari rakaat terakhir, sedangkan dia tasyahud bersama imamnya, maka dia harus kembali sujud sebagaimana dikutip Ahmad Al-Maihid dari hukum di atas harus diketahui oleh setiap muslim dan harus dipelajarinya, meskipun dengan bepergian ke negeri yang jauh. Allah berfirman وَمَا كَانَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لِيَنۡفِرُوۡا كَآفَّةً‌ ؕ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِنۡ كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنۡهُمۡ طَآٮِٕفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوۡا فِى الدِّيۡنِ وَ لِيُنۡذِرُوۡا قَوۡمَهُمۡ اِذَا رَجَعُوۡۤا اِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُوۡنَArtinya "Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." QS. At-Taubah Ayat 122Demikian hal-hal yang membatalkan sholat dalam Kitab Sulam Al-Munajat. Semoga kita diberi kemudahan mempelajari syariat dan fiqih sholat. Wallahu A'lam Baca Juga rhs
Makacelakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya, (Al-Ma'un: 4-6). Tafsir Ibnu Abbas: Fa wailun (maka kecelakaanlah), yakni azab yang beratlah di dalam neraka. Lil mushallīn (bagi orang-orang yang shalat), yakni bagi orang-orang munafik. Kemudian Allah Ta'ala Menjelaskan perihal mereka,
Dapatkan Update berita melalui notifikasi browser Anda. Jum'at, 16 Juni 2023 Suandri Ansah Selasa, 31 Agustus 2021 - 1453 WIB Ilustrasi shalat di masjid. Foto iStock. Jakarta - Ummat Islam wajib melaksanakan shalat minimal 17 rakaat dalam lima waktu sehari. Keutamaan ibadah tersebut didapat bila kita tidak lalai dalam surah Al Ma'un ayat 4, Allah berfirman "Celaka lah orang yang shalat". Ancaman ini dikhususkan bagi mereka yang lalai dalam beribadah. Lalu seperti apa indikasi orang lalai dalam shalat?Ini 6 ciri-ciri orang lalai dalam shalat melansir Fatwa Tarjih1. Asal BerwudhuSaat berwudhu, orang-orang lalai ini tidak memperhatikan tatacara wudhu yang Tak Peduli KebersihanMereka yang lalai dalam shalat tidak mempedulikan soal kebersihan tempat dan pakaian yang digunakan untuk Suka MenundaSebagian dari ummat Islam kadang suka menunda waktu shalat, padahal mampu mengerjakannya di awal Terburu-buruMereka yang lalai termasuk juga orang yang shalatnya terburu-buru atau tidak tuma' Tidak KhusyukOrang yang lalai dalam shalat termasuk juga tidak khusyuk atau bersungguh-sungguh mengingat Allah. Namun malah memikirkan hal Tak Jaga Kesempurnaan ShalatMendirikan salat secara asal-asalan, tidak berusaha menyempurnakan tata cara salat, dari segi rukun maupun mencegah dari sifat-sifat lalai ini, ummat Islam harus mulai membiasakan diri shalat berjamaah di masjid. Sebab dengan cara itu kita bisa terlepas dari sebagian besar ciri-ciri orang yang lalai dalam shalat.bal TOPIK TERKAITkeutamaan shalat berjamaahlalai dalam shalatshalat 5 waktuBERITA TERKAIT
Sesungguhnyaberuntunglah orang-orang yang beriman, orang-orang yang khusyuk dalam salatnya". QS.23 Mu'minuun: 1-2 Setelah Allah menyebutkan sebagian sifat-sifat mereka, kamudian Dia menyebtukan balasan mereka: Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Virenial – Sholat adalah ibadah wajib yang harus dilaksanakan setiap Muslim, yang wajib ada sebanyak 5 waktu yakni subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Shalat juga berfungsi sebagai benteng diri dari perbuatan keji dan shalat terdapat pada banyak ayat di dalam Alquran, selain itu dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah Salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” [HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i]Shalat merupakan amalan yang akan pertama kali dihisab pada Hari Perhitungan Amal kelak. Barangsiapa yang amalan shalatnya baik, dan selalu mendirikan shalat dengan penuh rasa ikhlas maka dia akan dimasukkan ke dalam tahukah kamu bahwa kelak di hari kiamat, akan ada golongan orang-orang yang semasa hidup di dunia mereka rajin shalat, namun mereka tetap celaka dan dimasukkan Allah ke dalam neraka, siapakah mereka?Rajin Shalat, Tapi Menjadi PendustaOrang yang shalat, namun selalu mengatakan hal-hal dusta, maka ia termasuk golongan orang-orang yang celaka meski rajin atau berkata bohong merupakan salah satu dosa besar yang diancam dengan siksa yang pedih di akhirat Scroll to continue itu, berkata dusta juga merupakan salah satu ciri dari orang yang munafik. Sedangkan seorang Muslim tidak boleh memiliki sifat-sifat dari orang Shalat, Tapi Percaya pada DukunAllah Subhanahu wa Ta’ala sangat membenci perbuatan syirik, dan perbuatan syirik adalah sebuah kezhaliman yang besar dan dosanya tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ yang beriman kepada Allah, dan beribadah kepada-Nya hendaknya tidak melakukan hal-hal syirik. Namun, banyak orang yang secara tidak sadar telah melakukan perbuatan satunya adalah mempercayai dukun, peramal, jimat, dan sebagainya yang dianggap bisa memberikan manfaat atau pertolongan untuknya, naudzubillah min Shalat, Tapi Lalai dalam ShalatnyaYang terakhir, golongan orang-orang yang shalat tapi masuk neraka yaitu orang yang lalai dalam Subhanahu wa Ta’ala berfirman,فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ ، الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ ، الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ ، وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَArtinya “Maka celakalah orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna.” [QS. Al-Ma’un ayat 4 – 7]Orang-orang yang shalat tapi celaka dalam ayat tersebut yaitu pertama adalah orang yang lalai dalam yang lalai dalam salat berarti ia melakukan shalat hanya sebatas untuk menggugurkan kewajiban saja, selain itu orang yang lalai dalam shalat juga bisa dikatakan orang-orang yang mengharapkan pujian dari orang lain, agar dianggap rajin beribadah, alim, dan orang kedua yang celaka meski sudah shalat dalam ayat tersebut adalah orang yang riya’. Orang yang memamerkan amal ibadahnya adalah termasuk dalam orang-orang yang riya dan dianggap telah melakukan syirik kecil..Yang terakhir yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah orang yang enggan membant sesamanya dengan hal-hal yang Islam, setiap Muslim diajarkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Jika ada orang yang shalat namun enggan membantu sesamanya, maka ia termasuk dalam golongan orang yang celaka. Wallahua’lam.
Ketikadia tidak hadir dalam shalat, ia sedang beredar pada urusan-urusan dunia. Ketika dia tidak hadir dalam shalat, ia sedang beredar pada urusan-urusan dunia. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Wednesday, 22 Safar 1443 / 29 September 2021 الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ Al laziina hum 'an salaatihim sahuun yaitu orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, Juz ke-30 Tafsir Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya. Dalam ayat-ayat ini, Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, tidak sampai ke hatinya. Dia lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya. Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot. Perilaku tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik. Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam, tidak mengerti bahasa Arab, dan tidak tahu tentang arti dari apa yang dibacanya. Jadi orang-orang awam yang tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam salat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini. sumber Keterangan mengenai QS. Al-Ma'unSurat ini terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Taakatsur. Nama Al Maa'uun diambil dari kata Al Maa'uun yang terdapat pada ayat 7, artinya barang-barang yang berguna.
Ketikadia tidak hadir dalam shalat, ia sedang beredar pada urusan-urusan dunia . Ketika dia tidak hadir dalam shalat, ia sedang beredar pada urusan-urusan dunia . REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Saturday, 5 Zulqaidah 1443 / 04 June 2022
SHALAT secara bahasa artinya doa. Sedangkan menurut istilah adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus bagi orang Islam yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Shalat merupakan tiangnya agama, dan menjadi dasar kadar keimanan seseorang. Tak berarti apa – apa ibadah sunah yang lain, jika ibadah wajib yang utama ditinggalkan. Celakalah bagi orang yang sengaja melalaikan dan meninggalkan shalat,sebagaimana firman Allah sebagai berikut “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab Al-Qur’an dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan – perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat – ibadat yang lain. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS. Al- Ankabut 45. Allah pun berfirman pada ayatnya yang lain, yang berbunyi “Maka kecelakaanlah bagi orang – orang yang shalat, yaitu orang – orang yang lalai dari shalatnya.” QS. Al-Maa’uun 4-5 BACA JUGA Sulitnya Mendapat Imam Shalat ketika Akhir Zaman Kemudian Rasulullah saw. juga bersabda “Bermula orang yang meninggalkan solat padahal ia dalam keadaan sihat, maka Allah swt. tidak memandang kepadanya dengan pandangan rahmat, dan baginya kelak azab yang amat hebat melainkan kalau ia bertaubat dari perbuatannya itu” Terdapat tiga bagian orang yang termasuk dalam melalaikan shalatnya, yakni 1. Orang yang menunda shalat dari awal waktunya sehingga mengakhirkan sampai waktu yang terakhir dan hampir mau habis. 2. Orang yang tidak melaksanakan rukun shalat dan syarat sah wajib shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah swt. dan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Orang yang tidak khusyuk dalam shalat dan tidak memaknai bacaan ketika shalat. 3. Selain mendapatkan dosa akibat meninggalkan dan melalaikan sholat, orang tersebut juga akan mendapatkan siksa di dunia, ketika sakaratul maut, dan ketika di alam barzah. Berikut akan sedikit dijelaskan kesiksaan tersebut Siksa di dunia Allah swt. akan menghilangkan dan mengambil rezekinya, Allah swt. akan mencabut cahaya dari wajahnya, dan orang – orang beriman akan membencinya. Siksa ketika sakaratul maut ruhnya dicabut saat mengalami keadaan yang sangat haus, ruhnya akan dicabut dengan cara yang teramat buruk Su’ul Khatimah, akan merasakan kesakitan yang teramat pedih ketika dicabut nyawa, dan akan merasakan keresahan dan kegelisahan karena hilang imannya. Siksa ketika di alam barzah akan merasakan kesulitan dalam menjawab pertanyaan dan mendapatkan hukuman yang mengerikan dari Malaikat Mungkar dan Nakir, akan digelapkan dalam kuburnya, disepitkan kuburnya, dan akan mendapat siksaan dari binatang berbisa seperti ular, kalajengking, lipan. BACA JUGA Goda Orang Shalat, Ini Pintu yang Dimasuki Setan Selain mendapat berbagai siksaan, orang yang lalai dan meninggalkan shalat akan mendapat azab berupa diturunkannya setiap hari dan setiap malam seribu laknat dan seribu murka. Para malaikat di langit ke-7 pun akan melaknatnya. Nauzubillah himinzalik. Begitu banyak penderitaan yang didapatkan jika kita dengan sengaja melalaikan dan meninggalkan shalat. Karena jika kita meninggalkan shalat itu berarti kita sudah lupa terhadap Allah swt. dan kufur atas segala nikmat yang telah Allah swt. berikan kepada kita setiap harinya. Betapa sombongnya diri ini jika kita tidak melaksanakan shalat dan merasa sangat terpaksa sekali dalam melakukan shalat. Padahal di dalam shalat itu sendiri terdapat banyak manfaat yang diperoleh baik secara jasmani dan rohani. Apa sulitnya meluangkan waktu yang kita miliki untuk berhungan dengan Sang Pencipta. Tenang hati ini jika sudah berkomunikasi dengan Allah swt. BACA JUGA Baju Terkena Najis Saat Shalat, Bagaimana? Maka dari itu jadikanlah shalat sebagai kebutuhan kita terhadap Allah, bukan sebagai suatu keterpaksaan di dalam dunia. [] Sumber 1001 Siksa Alam Kubur, penulis Ust. Asan Sani ar Rafif, Jakarta, 2014, Kunci Iman. KcFnuSJ.
  • gp323xjeyk.pages.dev/168
  • gp323xjeyk.pages.dev/48
  • gp323xjeyk.pages.dev/505
  • gp323xjeyk.pages.dev/59
  • gp323xjeyk.pages.dev/489
  • gp323xjeyk.pages.dev/320
  • gp323xjeyk.pages.dev/290
  • gp323xjeyk.pages.dev/211
  • orang yang lalai dalam shalatnya termasuk golongan orang yang